Senin, 02 Juli 2018

rendering dalam arsitektur

yo, bertemu lagi dengan saya..
pada kesempatan kali ini saya akan mereview tentang rendering dalam dunia arsitektur yang kebetulan review ini adalah tugas saya sendiri. tak perlu berlama-lama lagi kita langsung saja kepembahasan. disini saya akan membahas beberapa poin yang ada didalam sebuah rendering seperti yang tertera dibawah ini :

  1. camera view
  2. point of view
  3. background
  4. material texture
  5. light setting
1. camera view
bisa dibilang camera view adalah hal sangat menetukan bagus atau tidaknya sesuah rendering selain setingan yang lainnya. kenapa dibilang sangat menentukan ? yap jika kita tidak memperhatikan tentang settingan ini bisa dipastikan objek atau masa kita akan terlihat kurang menarik malah dalam beberapa kasus objek terlihat mengambang dengan backgroundnya atau tidak realistik. memang sih setiap orang memiliki penilaiannya masing-masing ada yang cuman menggunakan insting atau menggunakan settingan semua itu tergantung pada pribadi masing-masing. untuk saya pribadi biasanya cuman menggunakan look around ( bergambar mata ) lalu dicari angle yang bagus dan jika sudah ketemu angle yang bagus saya simpan. contoh :




sumber: my document

sebenarnya masih banyak cara agar dapat view yang bagus tapi untuk cara simple nya lihat saja cara yang diatas.

2. point of view
 point of view atau bisa juga kita artikan sebagai focal point ialah bagaimana kita menentukan bagian objek yang paling akan kita tonjolkan atau singkatnya sebagai pusat perhatian. contohnya :




sumber : my document

pada gambar diatas ketika orang melihat pandangan akan langsung tertuju pada bangunannya karena bangunan itu mempunyai ukuran yang paling besar dan didukung dengan lingkungannya yang tidak ada sesuatu yang mencolok berbeda dengan gambar dibawah ini :



sumber : my document

terlihat mobil lebih mencolok dari bangunan itu sendiri sehingga pandangan orang akan teralihkan fokusnya pada mobil. kenapa bisa begitu ? itu karena selain letak mobil yang didepan mobil juga memiliki warna merah yang sangat mencolok.

3. background



Senin, 21 Mei 2018

ANI BAYU
1631200

RESUME JURNAL
Judul Jurnal : Elemen-elemen Pendorong Kearifan Lokal pada Arsitektur Nusantara
Volume        : Volume 9 / No.1
Tahun           : 2014
Penulis         : Doddy Soedigdo DKK
Riviewer      : Ani Bayu
Tanggal        : 21 Mei 2018

A. LATAR BELAKANG
     Wilayah Indonesia yang luas terdiri dari berbagai budaya etnis barat, tengah , dan bagian timur
daerah. Kebudayaan daerah yang dibentuk oleh etnis di kepulauan Indonesia memiliki karakteristik, bahasa, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang unik dan berasal dari budaya masyarakat. Dengan semakin  pesatnya perkembangan arsitektur dunia, identitas arsitektur Indonesia (nusantara/tradisional/vernakular) telah meluntur digerus oleh arsitektur dari eropa dan amerika. Identitas  berarti  kesamaan  dan  kesatuan  yang menunjukkan kekhasan  atau  keunikan dan menopang  secara berkesinambungan (Abel, 1997; Hasan, 2009; Anwar, 2011). Untuk menempatkan kembali arsitektur Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri adalah dengan menguatkan pengetahuan tentang konteks budaya yang terkandung dalam arsitektur Indonesia itu sendiri.
    Dengan mengetahui elemen-elemen yang menjadi pendorong munculnya kearifan lokal arsitektur disuatu tempat di nusantara Indonesia, maka dapat membantu dalam mengenali dan memahami kearifan lokal pada daerah tersebut. Wawasan ini akan membantu pendidikan arsitektur di Indonesia dalam menumbuh-kembangkan identitas arsitektur Indonesia yang berhaluan nusantara.

B. TUJUAN
      Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen yang mendorong timbulnya kearifan lokal dalam arsitektur di nusantara ini. Menggunakan metode kualitatif-rasionalistik ditemukan hasil bahwa elemen pendorong timbulnya suatu kearifan lokal adalah elemen manusia beserta pola pikirannya, dan elemen alam beserta iklimnya. Terbukti dengan pola pikir mereka yang menghasilkan kebijaksanaan mereka dalam menyusun pengetahuan yang dianggap baik bagi kehidupan mereka seperti hukum adat, tata kelola, dan tata cara untuk aktivitas mereka sehari-hari.  Oleh sebab itulah  maka kearifan lokal dalam arsitektur menjadi sangat penting perannya dalam menjaga dan mempertahankan kelestarian budaya Indonesia.

C. METODOLOGI
     Pada tulisan ini menggunakan metodologi kualitatif-rasionalistik, yaitu merupakan studi hasil-hasil penelitian di bidang kearifan lokal dalam arsitektur, sebagai dasar dalam mengembangkan konsep pemikiran. Data yang digunakan diambil pula dari hasil penelitian yang kontekstual dengan tema penulisan.

D. KESIMPULAN
      Timbulnya Kearifan lokal dalam budaya Indonesia didorong oleh elemen pola pikir dan elemen alam. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bijak dan mampu menyelaraskan diri dengan alam sebagai lingkungan hidupnya. Terbukti dengan pola pikir mereka yang menghasilkan kebijaksanaan mereka dalam menyusun pengetahuan yang dianggap baik bagi kehidupan mereka seperti hukum adat, tata kelola, dan tata cara untuk aktivitas mereka sehari-hari. Kearifan lokal adalah nilai-nilai yang dianggap baik dan benar oleh manusia dalam suatu komunitas sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan melembaga bagi komunitas tersebut (Sartini, 2009). Terminologi Arsitektur Vernikular  berarti adat (indigenous), suku (tribal), rakyat (folk), dan tradisional (traditional) arsitektur (Oliver, 1998). Dalam bahasa latin,  vernaculus  berarti asli dimaksudkan bahwa bentukan arsitekturnya digunakan sebagai penyampai keaslian lokal danidentitas kesukuan terutama pada Arsitektur Vernakular di Asia Tenggara.  Rapoport (1969) mengatakan, ”Terdapat bahaya dalam menerapkan konsep Barat yang mewakili hanya satu pilihan di antara banyak kemungkinan,  karena konsep Barat  tidak  mengindahkan  dalam hal  cara  hidup lokal, kebutuhan khusus, dan cara melakukan sesuatu, melainkan berusaha seefektif mungkin dalam
keseragaman secara global”.
      Pernyataan Rapoport ini menunjukkan bagaimana bahayanya menerapkan konsep Arsitektur Barat secara berlebihan di daerah yang kaya akan tradisi budaya, karena cenderung akan memudarkan identitas budaya arsitektur lokal dan menggantikannya dengan budaya arsitektur global. Oleh sebab itulah maka kearifan lokal dalam arsitektur menjadi sangat penting perannya dalam menjaga dan mempertahankan kelestarian budaya Indonesia. Salah satu cara terbaik dalam melestarikan budaya arsitektur lokal ini adalah sesegera mungkin menjadikan tema Kearifan Lokal sebagai mata kuliah wajib pada sekolah-sekolah arsitektur di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan agar terdapat kesetimbangan antara pemikiran Arsitektur Barat dan Arsitektur Timur pada pola pikir arsitek-arsitek di Indonesia

Rabu, 02 Mei 2018

contoh-contoh portofolio

contoh : portofolio cv


contoh : portofolio komprehensif
contoh : portofolio project



Senin, 02 April 2018

Bagaimana membuat portofolio desain yang menarik?

PORTOFOLIO
A.            Pengertian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan dokumen dan tulisan yang tersusun secara rapi dan menarik. Jadi, portofolio merupakan laporan lengkap dari suatu dokumen dan hasil karya secara menyeluruh dari aktivitas seseorang yang dilakukan. Secara umum, portofolio merupakan kumpulan dari dokumen, kelompok, organisasi, perusahaan, lembaga, ataupun yang semisalnya. Bertujuan untuk mendokumentasikan suatu perkembangan dalam mencapai tujuan yang telah dicapai
Sumber : pixabay.com
B.            Macam-macam dan contoh portofolio.
Portofolio memiliki jenis yang beragam tergantung untuk apa portofolio itu sendiri dibuat. Contohnya, untuk media presentasi terhadap owner atau media promosi, dan lain sebagainya. Berikut macam-macam portofolio beserta contohnya:
                    1.            Portofolio Pribadi
Pada contoh portofolio pribadi marupkan contoh portofolio yang menjelaskan tentang diri sendiri kebanyakan jenis portofolio pribadi ini untuk meningkatkan rating kamu baik itu di website yang kamu kelola mapun juga ingin dilapirkan sebagai salah satu berkas dalam melamar kerja.


sumber: muhammadadnan.com

sumber: muhammadadnan.com

                    2.            Portofolio Lamaran Kerja
Untuk contoh portofolio lamaran kerja ada dua versi yang dapat kamu gunakan. Versi pertama merupakan versi untuk yang based on paper atau berbentuk sederhana. Biasanya bentuk ini digunakan untuk melamar diperusahan yang tidak membutuhkan desain grafis atau keahlian seni lainnya. Sehingga, contoh portofolio yang dapat kamu gunakan bisa berbentuk sederhana saja.


                    3.            Portofolio Mahasiswa / Siswa
Umumnya mahasiswa maupun mahasiswa maupun siswa mendapat tugas untuk membuat portofolio. Portofolio yang digunakan masih tergolong sederhana dan menampilkan informasi yang masih sedikit.


sumber : ristekro.blogspot.co.id sumber : ristekro.blogspot.co.id
                    4.            Portofolio Fotografi
Jenis pekerjaan yang paling sering membutuhkan portofolio adalah pada bidang desain dan grafis. Bagi kam yang berkecimpung didunia ini maka wajib bagi kamu mempersiapkan portofolio yang semenarik mungkin untuk kamu lampirkan didalam portofolio kamu.
conto portofolio fotografi ini sering menggunkan desain gambar maupun video yang dapat dilampirkan didalam berkas kamu. Umunya berkas yang dilampirkan bisa dibuat dalam bentuk website. Sehingga, calon klien atau tempat kamu melamar dapat dengan mudah melihat hasil karya yang kamu buat.
Beberapa contoh portofolio fotografi antara lain:


Jadi, Informasi apa saja yang ada didalam sebuah portofolio ?
Info yang ada dalam portofolio itu bisa berupa part-part terbaik atau bagian-bagian yang menarik untuk disampaikan dari suatu karya contohnya dalam dunia arsitektur, seorang arsitek dalam membuat portofolio dia akan memasukan informasi terbaik tentang karya nya entah itu info tentang desain, filosofi, tentang detail-detail atau bisa juga tentang makna dari bangunan itu sendiri. Intinya, informasi yang disampaikan bertujuan agar yang melihat portofolio itu tertarik dengan karya yang disampaikan si pembuat. Selain itu ada juga portofolio yang dibuat untuk menceritakan profil suatu individu dengan memasukan info-info tentang dirinya bisa berupa riwayat pendidikan, softskiils dan masi banyak lagi.
Kesimpulannya, sebuah portofolio adalah sebuah wadah untuk mempresentasikan diri yang didalamnya berisikan karya-karya yang bertujuan menarik sang pembaca atau orang yang dituju.

Senin, 19 Maret 2018

Standarisasi penggambaran denah, potongan, dan tampak dalam arsitektur







Standarisasi penggambaran denah, potongan, dan tampak dalam arsitektur


Gambar teknik
Bisa dibilang gambar  ialah gambar  yang terdiri dari simbol, garis, dan tulisan tegak yang bersifat tegas.gambar teknik biasa Digunakan untuk memberikan penjelasan lengkap tentang suatu benda atau konstruksi dan tentu saja berdasarkan ketentuan dan standard teknik yang sudah disepakati oleh badan standardisasi, baik itu nasional maupun internasional.

     Salah satu  badan standard yang sering kita dengar atau yang tidak asing ditelinga kita ialah JIS ( Japanese Industrial Standard ),  ISO (  International Organisation for Standardization ) dan SNI ( standard nasional indonesia ) dan masih banyak lagi.

    untuk  pembuatan gambar teknik ada dua cara yang lazim dipakai yaitu secara manual atau dengan software seperti  AutoCAD dan sejenisnya.
Gambar teknik juga memuat informasi-informasi teknis suatu bangunan dengan lebih mendetail, misalnya material yang dipakai, konstruksi sambungan, posisi kolom-balok, plumbing (perpipaan), kelistrikan, dsb. Gambar seperti ini dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan di lapangan. Pada dasarnya Gambar Teknik ini memegang bagian penting dalam komunikasi antara arsittek dan kontraktor karena berhubungan langsung dengan proses konstruksi suatu bangunan sehingga perlu di jelaskan secara mendetail. Dibawah ini saya akan sedikit membahas mengenai denah, tampak dan potongan.

  • Denah
Denah adalah gambar tampak atas bangunan yang seolah-olah dipotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 atau permukaan tanah bangunan tersebut. Bagian atas bangunan yang terpotong dihilangkan sehingga bagian lantainya yang terlihat. Level (ketinggian) 0.00 ditentukan oleh arsitek.

Standarisasi Gambar Denah:

•    Ketinggian permukaan ruang
•    Nama ruangan.
•    Notasi outline proyeksi atap atau lantai di atasnya yang bidangnya lebih besar (misalnya ada balkon, dan sebagainya) berupa garis putusputus.
•    Notasi gambar Potongan
•    Notasi arah bukaan pintu.
•    Notasi tangga dan ramp jika ada
•    Notasi proyeksi batas ruang kosong atau void
•    Dimensi horizontal dan dimensi vertikal
•    Arah Utara
•    Judul Gambar

•    Skala angka ATAU skala batang

Berikut merupakan contoh perbandingan denah rumah tinggal 1 lantai yang mengikuti standar yang sudah ada dan yang belum mengikuti standar atau belum lengkap





sumber :


Gambar denah : sumber my document


Catatan:
Pada gambar kedua memiliki kekurangan tidak adanya dimensi dan keterangan leveling sehingga belum bisa dikatakan gambar teknik yang baik


  • Potongan
Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut. Bagian bangunan yang dipotong serta arah pandangnya disertakan dalam denah agar gambar keseluruhan dapat dibaca secara komprehensif.

Standarisasi Gambar Denah:

·    Ketinggian permukaan ruang
·    Nama ruangan.
·    Notasi Detail (jika ada)
·    Notasi tangga dan ramp jika ada
·    Dimensi horizontal dan dimensi vertikal
·    Judul Gambar
·    Skala angka ATAU skala batang

dibawah ini merupakan contoh gambar potongan yang memenuhi standar dan kurang memenuhi standar (masih tugas yg sama seperti diatas)







Gambar potongan: Sumber my document






Gambar potongan: Sumber https://www.google.co.id/search?dcr=0&biw=1002&bih=474&tbm=isch&sa=1&ei=CIOvWvHZO8X_vgToqY2ADw&q=gambar+potongan+rumah+yang+benar&oq=gambar+potongan+rumah+yang+benar&gs_l=psy-ab.3...8181.14897.0.15474.22.20.0.0.0.0.696.3556.2-5j4j0j1.10.0....0...1c.1.64.psy-ab..13.2.1052...0i7i30k1j0i8i30k1j0i13i5i30k1.0.jdlu8EsX5xg#imgrc=DP7qnD3g_cInQM:


Catatan:
Gambar potongan yang pertama memiliki kekurangan seperti tidak adanya atau kurangannya keterangan leveling dan keterangan material

  • Tampak
Wujud luar fisik bangunan yang tampak secara dua dimensi. Gambar tampak dapat digambar secara plain atau ditambah efek bayangan untuk mempertegas dimensi atau maju mundurnya bidang pada bangunan.

Standarisasi Gambar Denah: 

·     Judul Gambar
·     Skala angka ATAU skala batang
·     Tebat tipis garis
·     Shading / bayangan


 Gambar tampak: Sumber My Documen




Gambar tampak
: Sumber https://www.google.co.id/search?dcr=0&biw=1002&bih=474&tbm=isch&sa=1&ei=QoyvWu63E8f7vASgrYeoCQ&q=gambar+teknik+tampak+rumah+yang+benar&oq=gambar+teknik+tampak+rumah+yang+benar&gs_l=psy-ab.3...14261.16054.0.16630.7.7.0.0.0.0.407.1123.2-3j0j1.4.0....0...1c.1.64.psy-ab..3.0.0....0.F0fUxnImv44#imgrc=J11xPZsDcme-BM:

Catatan:
Gambar yg diatas cukup benar namun masih memiliki kekurangan tidak ada nya nama atau judul

Kesimpulan:Maka dapat disimpulkan bahwa seorang arsitek harus bisa mengkomunikasikan gambar secara efektif dimana komunikasi tersebut merupakan komunikasi dua arah, sehingga baik perancang maupun owner dapat mengerti maksud dari gambar yang dimaksud, tidak menerka-nerka gambar yang telah dibuat perancang tersebut yang akhirnya mengakibatkan terhambatnya proses pembangunan. Penulis pun diharapkan untuk mulai lebih memperhatikan standarisasi gambar tersebut dan bisa menjadi lebih baik kedepannya. karena kelengkapan gambar adalah salah satu cara untuk dapat menginterpretasikan gambar secara efektif.

sumber:
My Document
http://arsitektung.blogspot.co.id/2013/07/pengetahuan-gambar-dalam-arsitektur.html
https://multisite.itb.ac.id/prodi-arsitektur-fix/wp-content/uploads/sites/162/2016/08/Standar-Manual-2015.pdf